Ordo Squamata
Squamata terdiri dari ular yang terdiri lebih dari
5800 spesies dan beradaptasi dengan baik.
Ordo Squamata dibedakan menjadi 3
sub ordo yaitu :
1. Subordo Lacertilia/ Sauria
2. Subordo Serpentes/ Ophidia
3. Subordo Amphisbaenia
Karakteristik
1.
Tubuhnya
ditutupi sisik dari zat tanduk
2.
Sisik
mengalami penggantian secara periodik (molting/shedding)
3.
Sebelum mengelupas,
stratum germinativum membentuk lapisan kutikula baru di bawah lapisan yang
lama.
4.
Pada Subordo
Ophidia, kulit/ sisiknya terkelupas secara keseluruhan, sedangkan pada Subordo
Lacertilia, sisiknya terkelupas sebagian.
5.
Bentuk dan susunan
sisik-sisik ini penting sekali sebagai dasar klasifikasi karena polanya
cenderung tetap.
6.
Pada ular sisik
ventral melebar ke arah transversal, sedangkan pada tokek sisik mereduksi
menjadi tonjolan atau tuberkulum
7.
Perkembangbiakan
ordo squamata secara ovovivipar atau ovipar dengan fertilisasi internal.
8.
Persebaran Squamata
sangat luas, hampir terdapat di seluruh dunia kecuali Antartika, Irlandia,
Selandia Baru, dan beberapa pulau di Oceania. (Zug, 1993)
Sub Ordo Lacertilia
1.
Ciri lain yang membedakan dari Subordo Ophidia adalah rahang bawahnya yang
bersatu pada rahang atas pada bagian yang disebut satura.
2.
mereka memiliki kelopak mata dan lubang telinga.
3.
beberapa anggota Subordo Lacertilia, ada yang dapat melepaskan ekornya.
Contohnya pada Mabouya sp (kadal).
4.
Lidah Lacertilia panjang dan adapula yang bercabang. Pada beberapa spesies
lidah ini dapat ditembakkan untuk menangkap mangsa seperti pada Chameleon
sp.
5.
Dari kesemua famili anggota lacertilia, terdapat
4 famili yang ada di indonesia, yaitu Agamidae, Gekkonidae, Scincidae,
Varanidae.
Habitat Persebaran
1.
Kebanyakan kadal tinggal di atas tanah (terrestrial),
2.
sementara sebagiannya hidup menyusup di dalam tanah gembur atau pasir
(fossorial).
3.
Sebagian lagi berkeliaran di atas atau di batang pohon.
4.
Untuk komodo sangatlah endemik yaitu terbatas persebarannya di beberapa
pulau kecil di Nusa Tenggara, seperti pulau Komodo, Padar, Rinca dan di ujung
barat pulau Flores
5.
Biawak umumnya menghuni tepi-tepi sungai atau saluran air, tepi danau,
pantai, dan rawa-rawa. Di perkotaan, biawak sering diketemukan hidup di
gorong-gorong saluran air yang bermuara ke sungai.
6.
Sedangkan cecak hidup di dinding dan atap rumah. Di alam cecak biasanya
hidup pada tempat teduh.
7.
Persebaran Lacertilia sangat luas, hampir setiap tempat dapat ditemukan
kecuali di daerah Antartika dan Greenland.
Reproduksi
1.
Lacertilia secara umum berkembang biak dengan bertelur dan fertilisasinya
secara internal.
2.
Biawak berkembang biak dengan bertelur. Sebelum mengawini betinanya, biawak
jantan biasanya berkelahi terlebih dahulu untuk memperlihatkan penguasaannya.
3.
Telur-telur biawak disimpan di pasir atau lumpur di tepian sungai bercampur
dengan daun-daun busuk dan ranting. Panas dari matahari dan proses pembusukan
sarasah akan menghangatkan telur sehingga menetas.
Sub Ordo Ophidia
1.
Reptilia yang seluruh anggotanya
tidak berkaki (kaki mereduksi) dari ciri-ciri ini dapat diketahui bahwa semua
jenis ular termasuk dalam subordo ini.
2.
tidak memiliki kelopak mata. Sedangkan
fungsi pelindung mata digantikan oleh sisik yang transparan yang menutupinya.
3.
Berbeda dengan anggota Ordo
Squamata yang lain, pertemuan tulang rahang bawahnya dihubungkan dengan
ligament elastis (Zug, 1993).
4.
Keunikan lain yang dimiliki oleh
subordo ini adalah seluruh organ tubuhnya termodifikasi memanjang.
5.
paru-paru asimetris, paru-paru
kiri umumnya vestigial atau mereduksi.
6.
Ular tidak memiliki telinga dan
gendang telinga
7.
Memiliki organ perasa sentuhan
(tactile organ) dan reseptor yang disebut Organ Jacobson ada pula pada beberapa
jenis yang dilengkapi dengan Thermosensor.
8.
Ada sebagian famili yang memiliki
gigi bisa yang fungsi utamanya untuk melumpuhkan mangsa dengan jalan
mengalirkan bisa ke dalam aliran darah mangsa (Zug, 1993).
Ada 4 tipe gigi yang dimiliki Subordo Serpentes, yaitu :
1.
Aglypha
: tidak memiliki gigi bisa. Contohnya pada Famili Pythonidae, dan Boidae.
2.
Proteroglypha
: memiliki gigi bisa yang terdapat di deretan gigi muka (bagian depan).
Contohnya pada Famili Elapidae dan Colubridae.
3.
Solenoglypha
: memiliki gigi bisa yang bisa dilipat sedemikian rupa pada saat tidak
dibutuhkan. Contohnya pada Famili Viperidae.
4.
Ophistoglypha
: memiliki gigi bisanya yang terdapat di deretan gigi belakangnya. Contohnya
pada Famili Hydrophiidae
Sedangkan untuk bisa ular, terdapat 3 jenis bisa yang
digunakan untuk melumpuhkan mangsa, perlindungan diri ataupun untuk membantu
pencernaannya, yaitu :
1.
Haemotoxin : bisa
yang menyerang sistem peredaran darah yaitu dengan cara menyerang sel-sel
darah. Contoh famili ini adalah: Colubridae dan Viperidae.
2.
Cardiotoxin : masih
berkaitan dengan sistem peredaran darah, bisa jenis ini menyerang jantung
dengan cara melemahkan otot-otot jantung sehingga detaknya melambat dan akhirnya
dapat berhenti. Contoh Famili yang memiliki bisa jenis ini tidak spesifik.
Dalam arti, banyak famili yang sebagian anggotanya memiliki bisa jenis ini.
3.
Neurotoxin : bisa
yang menyerang syaraf, menjadikan syaraf mangsanya lemah sehingga tidak dapat
bergerak lagi dan dapat dimangsa dengan mudah. Famili Elapidae dan Hydrophiidae
adalah contoh famili yang memiliki bisa tipe ini.
Kebiasaan & Ekologi
1.
Ular ini sangat mirip cacing, baik ukuran tubuh maupun
perilakunya. Sering ditemukan di bawah perabotan rumah, di balik pot-pot
tanaman dan di halaman, di bawah batu dan kayu-kayu busuk, ular ini dengan
segera menggelepar seperti cacing bila terusik. Namun bila diamati dengan
seksama, terlihat ular ini memiliki sisik yang berkilau dan kulitnya tidak
berlendir.
2.
mangsanya yang berupa
telur-telur semut, rayap dan berbagai serangga kecil lainnya.
3.
Ular ini diduga berbiak
secara partenogenesis. Dugaan ini muncul karena semua spesimen ular ini
yang berhasil dikumpulkan ternyata teridentifikasi dengan kelamin betina
(Tweedie, 1983). Sejenis ular lain yang juga diketahui memiliki kemampuan
partenogenesis adalah ular karung papua (Acrochordus arafurae).
4.
Kebiasaan ular ini yang hidup di
bawah tanah (fossorial), ukurannya yang amat kecil, dan kemampuan
partenogenesisnya, menjadikan ular kawat ini mudah tersebar luas; populasinya
dapat terbentuk hanya dengan satu spesimen ular yang terbawa dalam tanah pada
pot tanaman.
Habitat dan Persebaran
1.
Ular merupakan salah satu reptil
yang paling sukses berkembang di dunia.
2.
Ular dapat diketemukan di gunung,
hutan, gurun, dataran rendah, lahan pertanian, lingkungan pemukiman, sampai ke
lautan.
3.
Sebagaimana hewan berdarah
dingin, ular semakin jarang diketemukan di tempat-tempat yangdingin seperti
puncak-puncak gunung dan daerah padang salju atau kutub.
4.
Banyak jenis-jenis ular yang
sepanjang hidupnya berkelana di pepohonan dan hampir tidak pernah menyentuh
tanah.
5.
Ada jenis lainnya yang hidup
melata di atas permukaan tanah atau menyusup-nyusup di bawah serasah atau
tumpukan bebatuan.
6.
Sementara sebagian yang lain
hidup akuatik atau semi akuatik di sungai-sungai, rawa, danau dan laut.
Reproduksi
1.
Kebanyakan jenis ular berkembang
biak dengan bertelur. Jumlah telurnya bisa beberapa butir saja hingga puluhan
dan ratusan.
2.
Ular meletakkan telurnya di
lubang-lubang tanah, gua, lubang kayu lapu, atau di bawah timbunan daun-daun
kering.
3.
Beberapa jenis ular diketahui
menunggui telurnya hingga menetas.
4.
Ada pula yang ovovivipar spt.
Kadut belang, ular pucuk & ular bangkai laut
Kunci Pengenalan Spesies
Untuk
mengidentifikasi ular yang paling akurat adalah dengan melihat sisik di
kepalanya. Cara lain adalah dengan melihat bentuk morfologi tubuhnya dan motif
pada sisiknya.
Sub Ordo Amphisbaenia
1.
bagian dari Ordo Squamata yang
tidak berkaki namun memiliki kenampakan seperti cacing karena warnanya yang
semu merah muda dan sisiknya yang tersusun seperti cincin.
2.
Kelangkaanya dan kehidupnya yang
meliang menjadikan sedikit keterangan yang bisa diketahui dari subordo ini
3.
Kepalanya tidak memisah dari
lehernya,
4.
tengkorak terbuat dari tulang
keras,
5.
memiliki gigi median di bagian
rahang atasnya
6.
tidak memiliki telinga luar dan matanya
tersembunyi oleh sisik dan kulit.
7.
Tubuhnya memanjang dan bagian
ekornya hampir menyerupai kepalanya




Komentar
Posting Komentar